MALANG -- Konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan negara-negara lain di Asia. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Muladno mengungkapkan konsumsi susu di Indonesia pada 2015 hanya 12,1 liter per kapita per tahun.
Angka ini masih jauh dari konsumsi per kapita per tahun di Malaysia (36,2 liter), India (48,62 liter), Singapura (44,5 liter), Thailand (33,7 liter), Vietnam (14,3 liter), dan Filipina (17,8 liter). Di Indonesia, kebiasaan mengonsumsi susu terutama susu segar belum membudaya di masyarakat.
Belum membudayanya minum susu segar salah satunya dikarenakan impor susu mayoritas dalam bentuk susu bubuk. "Menurut catatan BPS 2015, Indonesia mengimpor susu sebanyak 265 ribu ton yang sebagian besar dalam bentuk susu bubuk dan condensed milk," kata Muladno dalam Puncak Peringatan Hari Susu Nusantara di Universitas Brawijaya Malang, Kamis (2/6).
Dia mengatakan impor sudah melampaui 80 persen untuk pemenuhan kebutuhan susu nasional. Sehingga, dikhawatirkan Indonesia masuk dalam food trap import. Muladno menyampaikan ada dua sisi pendekatan yang bisa mendorong pengembangan persusuan di Indonesia. Dua pendekatan tersebut adalah pendekatan dari sisi konsumsi dan dari sisi produksi.
Di Jawa Timur, konsumsi susu di kalangan anak-anak hanya mencapai sembilan liter per kapita per tahun. Namun Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan konsumsi rata-rata per kapita ada di atas angka nasional. "Konsumsi susu mencapai 13 liter per kapita per tahun," ujarnya yang turut hadir dalam acara tersebut. Tingginya angka konsumsi susu tak lepas dari predikat Jawa Timur sebagai salah satu lumbung sapi perah dan sapi potong nasional.
Source ↔ Download Free Music