SURABAYA -- Tim gizi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur mulai turun memantau sejumlah pemusatan latihan cabang olahraga untuk meninjau kadar lemak, dehidrasi, hingga sosialisasi pola makan. Lantaran mepetnya waktu penyelenggaraan PON 2016.
"Ada beberapa agenda yang kami lakukan mulai pekan ini di beberapa cabang olahraga, di antaranya meninjau kadar lemak, dehidrasi, hingga sosialisasi pola makan yang baik," kata ahli gizi KONI Jatim Sri Adiningsih, di Surabaya, Ahad (5/6).
Sri mengatakan pemantauan wajib dilakukan secara rutin karena penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 yang akan berlangsung di Jawa Barat hanya tinggal tiga bulan, sehingga stamina dan kondisi fisik atlet harus rutin diawasi dan diperhatikan.
"Kami harus mengetahui tingkat pemenuhan gizi di masing-masing cabang olahraga dengan mengunjungi satu per satu pemusatan latihan cabang olahraga," katanya.
Sri mengatakan salah satu tempat pemusatan latihan cabor yang sudah dikunjungi adalah Kota Batu yang menjadi Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) cabang olahraga angkat besi, gulat dan paralayang.
"Kami datang dengan beberapa tim yang terdiri dari dokter, peninjau gizi, hingga ahli fisik di tiga tempat Kota Batu," kata Sri menambahkan.
Dalam kunjungannya, tim medis dan dokter KONI Jatim tidak hanya memberikan beberapa vitamin dan obat untuk menjaga kebugaran para atlet, namun para atlet diminta mengusulkan apa yang dibutuhkan untuk sarana kesehatan selama pertandingan.
"Para atlet kan perlu dipantau juga bagaimana latihannya ketika di lapangan. Selain itu, pemenuhan gizinya juga. Sebab keduanya sangat berpengaruh pada performa atlet," katanya.
Sri berharap, para atlet dapat menjaga kebugaran dengan memperhatikan pemenuhan gizinya. Sebab sangat tak mungkin kebugaran atlet bisa stabil apabila tak dibarengi dengan pemenuhan gizi.
Source ↔ Download Musik Terbaru