JAKARTA -- Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) berharap lapangan tenis di kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, tidak dibongkar. Mengingat beredarnya maket baru untuk persiapan Asian Games 2018.
Dalam maket baru yang beredar, kata Ketua PP Pelti Wibowo Suseno Wirjawan di Jakarta, Jumat (3/6), hampir semua lapangan tenis bersejarah ini dibongkar dan tinggal menyisakan dua lapangan utama (center court) dan satu lapangan tenis indoor.
Total saat ini ada 20 lapangan. "Dasar kami saat ini hanya maket yang beredar. Makanya kami mengirimkan surat kepada Menpora untuk menanyakan masalah ini. Saat ini kami masih menunggu jawaban. Yang jelas kami menyayangkan jika lapangan Senayan dibongkar," kata pria yang akrab dipanggil Maman itu.
PP Pelti, kata dia, memang mendukung penataan Gelora Bung Karno untuk lokasi Asian Games 2018. Namun, pihaknya menolak pengalihan fungsi lapangan tenis out door. Rencana, lapangan tenis akan diubah menjadi lapangan baseball dan rugby.
Tenis sendiri, pada Asian Games 2018 akan digelar di Stadion Tenis Bukit Asam yang berada di kompleks Jakabaring Sport City Palembang. Dengan tidak digunakan untuk pertandingan empat tahun itu, PP Pelti meminta lapangan yang ada serta merta dialihfungsikan untuk cabang olahraga lain.
"Di lapangan tenis Senayan banyak sejarah yang tercipta. Disinilah prestasi atlet Indonesia banyak tercipta. Jika digusur, bagaimana penerus kita bisa mengetahui sejarah panjang tenis Indonesia? Kalau sekarang mantan pemain seperti Mbak Yayuk Basuki bisa cerita, untuk ke depan siapa yang akan cerita?," kata Maman.
Jika rencana mengalihfungsikan lapangan tenis Senayan benar-benar akan dilakukan atas dasar komersial, PP Pelti berharap pihak terbaik meninjau ulang. Apalagi, lapangan tenis Senayan termasuk national heritage yang dibangun bersamaan dengan pelaksanaan Asian Games 1962.
Tidak hanya PP Pelti saja yang menyayangkan rencana dibongkarnya lapangan tenis Senayan yang dinilai melegenda. Mantan pemain yang mampu mengharumkan nama bangsa di Senayan juga seperti Yayuk Basuki, Andrian Raturandang, Christian Budiman hingga Sri Utaminingsih buka suara.
"Kenapa harus mengorbankan lapangan yang sudah ada. Di sini banyak nilai sejarahnya. Kami cukup menyayangkan jika rencana itu benar-benar terealisasi," kata mantan atlet yang saat ini menjadi wakil rakyat di DPR RI itu.
Hal sama dikatakan Sri Utaminingsih. Mantan atlet yang saat ini menjadi pelatih nasional mengaku bisa bertanding di lapangan Senayan adalah Impian atlet dari daerah. Jika benar-benar dialihfungsikan maka harapan atlet daerah untuk merasakan lapangan yang bersejarah ini akan berhalang.
Source ↔ Download Free Music
