Trump Paparkan Kebijakan Luar Negerinya


WASHINGTON--Kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump, Rabu (27/4), memaparkan perincian kebijakan luar negeri jika ia terpilih menjadi presiden. Trump meluncurkan apa yang disebutnya kebijakan luar negeri America First atau Amerika yang utama.

Dalam pidato yang disampaikannya melalui teleprompter di sebuah aula hotel di Washington, Trump memaparkan sejumlah kebijakan, di antaranya, saat terpilih menjadi presiden sekutu AS di Asia dan Eropa harus membayar bantuan pertahanan yang diberikan AS. Jika tidak, menurutnya, mereka harus berjuang sendiri.

"Ini adalah waktunya kita menggosok 'karat' dari kebijakan luar negeri AS," katanya dalam pidato. Ia bahkan menyebut kebijakan luar negeri Presiden AS Barack Obama sebagai bencana.

Miliuner asal New York itu berbicara mengenai pembangunan militer AS untuk menghadapi para lawan AS. Tapi, ia mengatakan, sekutu AS di Eropa dan Asia harus membayar lebih pada bantuan pertahanan yang diberi kan Washington. Namun, meski mengatakan sekutu harus membayar untuk bantuan pertahanan, Trump juga menyatakan, di bawah kepemimpinannya, AS akan kembali menjadi teman dan sekutu yang tepercaya.

Trump mengkritik keras para presiden AS pada masa lalu, baik dari Republik maupun Demokrat, karena membuat AS terlibat dalam konflik militer di luar negeri. Tapi, ia juga mengatakan, AS mungkin perlu menggunakan kekuatan untuk mengalahkan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Dilansir BBC, Trump mengatakan, di bawah pemerintahannya, militan tersebut hanya tinggal menghitung hari. Namun, Trump mengatakan, tak akan memberi tahu mereka waktu serta caranya.

Pada kampanye sebelumnya, Trump mengatakan, akan melemahkan militan ISIS dengan memotong akses mereka ke minyak. Trump juga mendukung penggunaan metode waterboarding dalam melakukan interogasi keras terhadap militan ISIS. Tapi, ia tak menyampaikan usulan itu pada Rabu.

"Mengatasi penyebaran kelompok radikal harus menjadi tujuan kebijakan luar negeri AS dan dunia," katanya.

Ia mengatakan, akan bekerja sama dengan sekutu AS di Timur Tengah untuk memerangi ekstremisme. Dalam formulasi kebijakan luar negerinya, Trump juga mengatakan, akan mengatur dua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) untuk sekutu NATO dan sekutu Asia. KTT tersebut akan membahas rebalancing aliansi untuk meringankan beban keuangan AS.

"Negara-negara yang kami bela harus membayar biaya pembelaan ini. Jika tidak, AS harus siap membiarkan negara-negara itu mempertahankan dirinya sendiri. Kami tak punya pilihan," kata Trump.

Trump mengatakan, ia juga akan mengadakan pembicaraan dengan Rusia untuk mencari kesamaan. Kemungkinan mereka akan berbicara terkait ekstremisme. Menurutnya, banyak orang mengatakan, Rusia tak bisa masuk akal. Namun, ia berniat mencari tahu.

Sementara, terkait Cina, kata Trump, Obama telah membiarkan Cina mengambil keuntungan dari AS. Trump mengatakan, ia akan berusaha memperbaiki hubungan dengan Cina. Tapi, ia tak menjelaskan caranya.

"Kami memiliki pengaruh. Kami memiliki kekuasaan atas Cina, kekuatan ekonomi," kata Trump.

Pidato mengenai kebijakan luar negeri Trump telah menggemakan pesan populis yang menggambarkan perlunya AS meringankan beban keuangannya di luar negeri. Ia berupaya fokus pada pembangunan bangsa di dalam negeri dan memastikan perusahaan AS mempekerjakan karyawan outsourcing dari negara dengan tenaga kerja murah.

"Kebijakan luar negeri saya akan selalu menempatkan kepentingan AS dan keamanan AS di atas segalanya. Itu akan menjadi dasar dari setiap keputusan yang akan saya buat. Amerika yang utama akan menjadi tema dari pemerintahaan saya," ujarnya.

Undang reaksi

Saingan Trump dalam pencalonan, Ted Cruz, memandang pidato Trump sebagai bukti dramatis bahwa ia gagal dalam tes presidensial. Hal senada disampaikan senator Republik, Lindsey Graham.

"Isolasionisme ini dikelilingi oleh pikiran terputus , menunjukkan kurangnya pemahaman akan ancaman yang kita hadapi. Tak yakin siapa penasihat Trump untuk kebiakan luar negerinya, tapi saya mengerti mengapa Trump tak mengungkapkan nama-nama mereka," ujar Graham di akun Twitter-nya.

Juru bicara kebijakan luar negeri dari Social Democratic Party, Niels Annen, juga mengkritik pidato Trump. Menurutnya, paparan Trump memunculkan perasaan ketidakpastian kepada 'teman-teman' AS.

"Setidaknya, ia harus sadar bahwa sebagai calon untuk Gedung Putih, ia harus memiliki konsep kebijakan luar negeri yang koheren," kata Annen.

Direktur program Timur Tengah di lembaga think tank Center for Strategic and International Studies, Jon Alterman, mengatakan, pidato Trump tak memaparkan perincian yang cukup untuk menyebutnya strategi. Pada akhirnya, menurut Alterman, Trump hanya menjual mimpi dan tak menawarkan rencana.

"Dia seperti dari kantor penjualan, tapi dia tak memberikan petunjuk mengenai siapa yang akan menjadi arsitek dan me lakukan pembangunan," ujar Alterman.

Namun, menurut perusahaan analisis media, Zoomph, reaksi netizen di Twitter terkait pidato Trump lebih banyak positif dibandingkan negatif. Sekitar 100 unggahan per menit menyebut soal calon terdepan Partai Republik itu.

Penasihat kebijakan luar negeri Trump, Walid Phares, mengatakan, Trump telah menerima masukan untuk pidatonya dari berbagai penasihat. Salah satunya, menurut Phares, dari senator AS untuk Alabama, Jeff Sessions.   rep: Gita Amanda/reuters, ed: Yeyen Rostiyani



Download NowSource



Related Posts To Trump Paparkan Kebijakan Luar Negerinya


Trump Paparkan Kebijakan Luar Negerinya Rating: 4.5 Posted by: Unknown

Search Here

Popular Posts

Total Pageviews

Recent Posts