STOCKHOLM -- Perilaku sejumlah politikus Partai Hijau memicu perdebatan di Swedia. Beberapa menganggap Partai Hijau telah disusupi oleh kelompok Islam konservatif.
"Dalam keinginan kita merangkul masyarakat yang beragam dan multikultural, kita telah menutup mata soal tampilan tak demokratis," ujar Gulan Avci, seorang politikus liber dari oposisi kanan tengah.
Perdebatan dalam partai itu bermula ketika salah satu anggota anggota tak mau berjabat tangan dengan jurnalis perempuan. Anggota lainnya ada yang membandingkan Israel dan Nazi Jerman. Adapun anggota ketiga mengacungkan simbol tangan perlawanan Ikhwanul Muslimin Mesir.
Namun pemimpin Partai Hijau membantah tudingan itu. Mereka mengatakan tidak ada bukti Islam konservatif memengaruhi kebijakan partai.
Seperti dikutip Aljazirah Menteri Perumahan Mehmet Kaplan, dari Partai Hijau mengundurkan diri setelah ada laporan yang menyebut ia berkomunikasi dengan kelompok konservatif di Turki dan ultra n asionalis. Namun Kaplan membantah laporan tersebut.
Baca juga, Cenderung Bela Palestina, Hubungan Swedia dan Israel Memburuk.
